Rabu, 10 Februari 2010

MYSTERY OF LOVE'S HALL part 01



Bibir Rann bergetar, "Aku tak bisa melupakannya....," ucapnya lirih.
Glend masih terus berusaha menyapu daun mulut Rann dengan sapuan lembut bibirnya. Tapi Rann tak menunjukkan reaksi apapun. Hanya ada tetesan air mata yang tiba-tiba tercurah dari kedua kelopaknya.
"Kenapa Kau menangis?" Glend terkejut.
"Kau begitu lembut, baik, penuh cinta tapi hatiku tak bisa....,"
"Kenapa kau tak mencintaku?"
"Aku ingin bisa dan belajar mencintaimu.... Tapi.... aku ini.....seorang lesbian....," ucap Rann melepas kata dari mulutnya dengan berat dan hampir tak jelas.
"Tidak mungkin....," Glend terkejut.
"Aku tak bisa membohongi diriku sendiri, Glend!"
"Aku tak percaya....,"
"Tak ada yang mempercayaiku.... bahkan termasuk seseorang yang sebenarnya sangat kucintai....,"
"Siapa dia?"
Rann terdiam. Matanya menerawang jauh ke tepi pantai yang berdesir. Glend merasakan dadanya sangat berat saat itu. Seorang wanita yang bertahun-tahun dicintainya, tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya lesbian.... Padahal selama ini, di kampus tak pernah sekali pun Rann terdengar intim dengan sesama wanita. Bahkan sikapnya tampak wajar seperti gadis-gadis kampus lainnya. Ditambah Rann memiliki paras dan tubuh yang indah. Tak heran jika hampir semua pria di kampus mengincarnya. Setelah melalui proses waktu dan persaingan, akhirnya Glend berhasil mendekati Rann Lareesty yang cantik mempesona itu.

"Aku sangat mencintaimu, Rann....," Glend menatap dengan dua bola matanya yang terpaku. Rann menunduk. Ia memejamkan mata. Glend menyapu bibirnya yang basah dan menawan. Meski saat itu Rann hanya merasakan hatinya yang tawar tanpa getaran apapun.
Tapi Rann berusaha untuk tidak menyakiti pria itu. Setidaknya ia telah jujur untuk menyampaikan semua isi hatinya.

"Rann, dengarkan baik-baik, aku tak peduli kau lesbian atau tidak.... Aku bahkan tak akan pernah peduli kau bisa mencintai aku atau tidak.... Aku tetap akan mencintaimu.... Bahkan aku tak akan pernah mundur selangkah pun untuk meninggalkanmu....," Glend memegang erat kedua jari jemari tangan Rann. Matanya berusaha menunjukkan semua keyakinannya pada Rann.

Rann terkejut.... Ia tak mengatakan apapun, selain menatap Glend dengan pandangan terpaku. Angin pantai lagi-lagi berhembus menyingkap rambut Rann yang panjang terurai.


Glend menikmati wajah indah Rann dengan tatapan matanya yang tak bergeming. Perlahan sebuah arus pria dewasanya mulai mengalir....
Glend mendekap Rann ke dalam pelukannya. Meski Rann hanya merasakan pelukan Glen sebuah pelukan tawar yang sulit dinikmatinya, tapi ia membiarkannya. Bahkan ketika Glend dengan jari jemarinya yang lembut mulai menyusuri seluruh tubuh Rann. Dimana Glend seakan menguji apakah Rann benar-benar seorang lesbian atau hanya sebuah alasan untuk menolaknya.
Ketika jari-jari Glend mulai bermain menyingkap bagian bra Rann.... Rann sepertinya membiarkannya. Glend berusaha merangsangi Rann dengan jentikan-jentikan halus di payudara Rann. Tapi Rann benar-benar tak bergeming. Napasnya tetap saja tawar. Sementara Glend sendiri yang kian deras merasakan arus birahinya yang terus mendesak....

Pengikut